Articles

17/10/2017

Share :

Berawal pada pertengahan 1980-an ketika asosiasi kedelai Amerika atau American Soybean Association (ASA) memberi peringatan kepada masyarakat Amerika tentang ancaman kesehatan yang baru ditemukan, yaitu minyak tropis. Mereka menuduh bahwa minyak kelapa merupakan lemak jenuh dan akan menyebabkan penyakit jantung. Ke mana pun Anda berpaling, setiap produk yang mengandung minyak kelapa atau sawit dikritik sebagai “tidak menyehatkan”.

Seluruh kampanye direncanakan dengan cermat oleh ASA untuk menyingkirkan saingan minyak tropis impor. Selama dekade 1960-an dan 1970-an, penelitian menunjukkan bahwa beberapa bentuk lemak jenuh meningkatkan kolesterol dalam darah. Karena kenaikan kolesterol diketahui merupakan faktor risiko berkembangnya penyakit jantung, maka sebagai akibatnya, lemak jenuh juga dianggap sebagai komponen yang tidak diinginkan dalam makanan, dan kita dianjurkan untuk mengurangi asupannya. Pendapat umumnya, semakin sedikit Anda mengkonsumsi lemak jenuh, semakin baiklah kesehatan Anda.

Menggunakan "ketakutan" masyarakat akan lemak jenuh dan perasaan adanya hubungan dengan penyakit jantung, asosiasi kedelai Amerika atau American Soybean Association (ASA) berangkat untuk menciptakan krisis kesehatan. Krisis yang direncanakannya sangat mengerikan sehingga secara harfiah akan membuat orang takut dan menghindari penggunaan minyak tropis. Pada tahun 1986, ASA mengirimkan alat pelawan lemak atau “Fat Fighter Kit” pada petani kedelai untuk mendorong mereka menulis pada pejabat pemerintah, perusahaan makanan, dan sebagainya, yang isinya memprotes gangguan “lemak tropis yang sangat jenuh seperti minyak sawit dan kelapa”.

Berita Terkait

butuh bahan baku kelapa terbaik?