News

28/06/2019

Share :

HORECA secara eksplisit dan implikasinya dalam industri manufaktur minyak goreng. Lalu, sebenarnya apa arti kata HORECA? Istilah HORECA sendiri merujuk kepada industri layanan makanan (food service industry). Kata HORECA adalah singkatan dari HOtel, REstaurant, and CAfe  atau HOtel, REstaurant, and CAtering.

Standar dan Hal yang Menjadi Prioritas di Bidang Industri HORECA

Ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama para pebisnis di bidang HORECA ini, hal-hal yang wajib untuk sebuah bisnis HORECA yang menguntungkan dan sustainable. Hal-hal tersebut adalah:

1. Hygiene/Kebersihan Sudah menjadi hal yang paling utama dan juga tanggung jawab dari bisnis HORECA untuk memiliki S.O.P (Standard Operating Procedure) yang sesuai dengan standar pangan. Baik itu produk makanan yang disajikan maupun proses dan juga bahan-bahan yang dipakai.

2. Consistency/Konsistensi Untuk dapat bersaing dengan kompetitor yang terus muncul dan mempertahankan pelanggan-pelanggan yang ada, selain Hygiene, hal yang patut menjadi prioritas kedua adalah konsistensi, yang dimaksud ada konsistensi produk makanan yang dihasilkan, baik dari segi rasa, tekstur, maupun kualitas bahan baku yang dipakai.

3. Flavor/Rasa Prioritas ini akan membedakan bisnis HORECA yang satu dengan yang lain, karena memiliki rasa yang unik dan nikmat, yang sesuai dengan lidah pelanggan-pelanggan. Untuk menghasilkan produk makanan yang berkualitas tinggi, pemilihan bahan baku dan jenis minyak goreng yang dipakai adalah kuncinya. Sewaktu mempersiapkan produk baru minyak goreng, harus melalui pengetesan intensif. Konsistensi harus tetap dipertahankan baik dari segi rasa yang lebih enak dan tekstur yang lebih crispy, serta lebih tahan lama.

4. Cost/Biaya Selain point-point di atas, Bisnis HORECAtentunya tidak terlepas dari perhitungan costing/biaya. Berdasarkan pengalaman, dan sering para pebisnis kuliner yang kurang diperhatikan adalah energy cost. Contohnya: cost energy yang dipakai untuk memanaskan minyak dan energy yang diperlukan untuk memantain temperature minyaknya. Walaupun kelihatan sebagai hal yang minor, tapi ini cukup berdampak signifikan yakni sekitar 7%-10% dari production cost usaha bisnis HORECA.

Tentunya dengan pertimbangan-pertimbangan di atas dapat disimpulkan bahwa harga yang bersahabat dari segi bisnis pun menjadi profitable, sustainable dan juga hemat energi. Sebagai poin tambahan yang tidak kalah pentingnya, penggunaan hemat energy akan mendukung terbentuknya lingkungan yang lebih ramah baik itu dari sisi pabrik atau pelaku bisnis dan pengguna/pelanggan mereka sendiri.

Berita Terkait

butuh bahan baku kelapa terbaik?