Penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Masalahnya, minyak goreng tersebut bisa digunakan kembali berapa kali? Minyak goreng ada yang hanya bisa dipakai 2 kali, ada pula yang bisa sampai 6 kali. Tidak ada batasan pasti dalam hal ini karena setiap jenis dan merk minyak goreng memiliki kualitas yang berbeda-beda.
Namun, sebagus apapun minyak goreng yang Anda gunakan, tetap tidak boleh digunakan terus menerus tanpa diganti. Oleh karena itu kualitas minyak goreng yang digunakan berulang kali akan menurun dan tidak sehat untuk dikonsumsi. Misalnya minyak goreng kelapa Mamaco bisa digunakan sebanyak 6 kali. Setelah dipakai lebih dari 6 kali, selanjutnya sebaiknya tuang minyak goreng baru untuk memasak. Bagi Anda yang sering memasak, sebaiknya perhatikan kondisi minyak goreng di dapur. Hati-hati dalam menggunakan minyak goreng yang sudah tidak layak lagi.
Minyak goreng yang rusak akan membuat makanan Anda terasa tidak enak dan dapat membahayakan tubuh Anda. Anda juga bisa keracunan karena minyak jelantah kotor yang dapat memicu pertumbuhan bakteri dan banyak mengandung radikal bebas penyebab kanker. Sebaiknya hindari penggunaan minyak goreng jika memenuhi kondisi berikut:
Minyak Bertekstur Kental Minyak goreng berkualitas baik memiliki tekstur cair seperti air dan tidak terlalu lengket di tangan. Namun jika minyak goreng sudah mengental, dipastikan minyak tersebut banyak mengandung lemak jenuh sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Perubahan warna Setelah digunakan berulang kali, minyak goreng bening akan berubah warna menjadi lebih gelap. Jika terlihat kecoklatan atau kehitaman, berarti minyak goreng sudah tidak aman dikonsumsi.
Minyak Tengik Hindari penggunaan minyak goreng jenis ini. Aroma minyak goreng bisa berubah jika tidak disimpan dengan baik. Minyak tengik menandakan bahwa minyak tersebut telah rusak akibat oksidasi.
Minyak Kedaluwarsa Perhatikan masa berlaku minyak goreng pada kemasannya. Jangan menggunakan minyak goreng yang sudah melewati tanggal kadaluarsa.
